Vrydag 22 Mei 2015

Secret admirer

I told a piece of paper
To quietly peek your name
In order to all strung
With beautiful in my mind
                                    I could hear your laugh
                                    Let me everything is recorded
                                    In the tape my memory
One day…
Secretly my eyes
Photographing your figure in the middle
Crowd that turn blue
                                    I always want to see your smile
                                    I want to see you happy
                                    Although the trials in turns up to me
                                    Patient… strong… and sincere in the deal with
I know I just a beam light candles
Who are in thousands of light so bright
But I expect a beam light this could be your torch
When thousands of light it has been extinguished
                                    I can only smiled in the heart
                                    And quietly leave you
                                    Because you do not to know that
                                    Secretly I admire you

                                    My lovely boy…

Saterdag 01 November 2014

Indahnya Ta’aruf

     Tok…tokk…tokkk
     “Shillaaa…. Shil, turun sebentar sayang, ada yang mau bunda kenalkan sama shilla…”
     “iya bunda… sebentar…!” jawab shilla, “aduh siapa yang mau bunda kenalkan denganku, ada-ada saja bunda” guman shilla dalam hati sambil merapikan jilbabnya.
     “siapa lagi yang mau bunda kenalkan dengan shilla?” Tanya shilla
     “sudah kamu turun saja dulu, yang ini pasti kamu suka..” jawab bunda dengan menarik tangan anaknya untuk menuju ruang tamu.
     “siapa lagi kira-kira yang mau bunda kenalkan denganku, sudah berapa kaum adam yang bunda bawak kerumah untuk dikenalkan dengan aku, kebelet banget bunda mau nikahi aku…” piker shilla dalam hati. Sudah sampai di ruang tamu shilla terkejut melihat laki-laki yang sedang duduk dikursi ruang tamunya.
     “mas ridhoo…!” panggilnya dengan nada suara yang pelan. Ternyata laki-laki yang sedang duduk itu adalah kakak tingkatnya dulu, yang sempat menyukainnya pada saat SMA dulu.
     “sini sayang duduk…!” bunda menyuruh shilla duduk. “nak ridho kenalkan ini anak tan…” belum sempat bunda meneruskan perkataannya sudah didahului oleh Ridho.
     “Shilla…?” panggil ridho dengan berdiri.
     “Mas ridho…” jawab shilla
     “hems… kalian berdua sudah saling kenal ya?” Tanya bunda
     “iya tante, shilla anak tante itu adek kelas aku dulu waktu SMA…” jawab ridho dengan nada yang gembira.
     “iya bunda… mas ridho ini kakak kelas aku dulu…” sambung shilla.
     “baguslah kalau kalian sudah saling kenal, tente mau nelpon mamamu dulu, tante tinggal dulu ya, kalian ngobrol-ngobrol dulu, kaliankan sudah lama tidak ketemu jadi ngobrol-ngobrollah dulu. Tante tinggal ya…”
     “iya tante…” jawab ridho
     Bundanya naik keatas dan meninggalkan shilla dengan ridho. Ternyata ridho yang memiliki nama lengkap Muhammad Ridho Ilahi ini anak dari sahabat bundanya yang mau mereka jodohkan. Bunda shilla berpikir dari sekian laki-laki anak dari sahabatnya yang dia kenalkan dengan anaknya tidak ada yang cocok dengan shilla, mungkin ini laki-laki terakhir yang cocok dengan anaknya.
    “subhanaallah shill kamu makin cantik saja dengan kerudungmu…” puji ridho, shilla hanya tersenyum. “ kamu apa kabar shill? Sudah lama aku tidak melihatmu..” Tanya ridho
    “Alhamdulillah shilla baik-baik saja mas, mas ridho apa kabar? Iya mas sudah lama kita tidak ketemu..” shilla menjawab dan bertanya balik.
    “Alhamdulillah baik juga. Kamu kenapa shill dari tadi menunduk terus? Apa kamu tidak suka bertemu dengan saya?” Tanya ridho heran dengan shilla
    “maaf mas ridho bukannya shilla tidak menyukai kedatangan mas, tapi diruangan ini Cuma ada kita berdua jadi shilla tidak mau berzinah mata dengan mas ridho…” jawab shilla.
    “subhanaallah… kamu emang dari dulu tidak pernah berubah shila, sifatmu ini yang membuat aku suka denganmu, aku selalu berharap bisa ketemu kamu dan akhirnya allah mempertemukan kita lagi… aku berharap kamu mengerti perkataan aku tadi…” jawab ridho dengan penuh harap.
    Shilla hanya tersenyum dan tidak mengeluarkan kata-kata dari mulutnya.
    “bagaimana shilla kamu mau kah jadi kekasihku? Aku harap kamu tidak menolak aku seperti 6 tahun yang lalu…” tanya ridho dengan penuh harap
   “maaf mas ridho untuk yang satu ini shilla tidak bisa, karena didalam islam pacaran itu tidak dianjurkan, shilla sangat senang bisa bertemu dengan mas ridho lagi, shilla hanya ingin menjalankan ajaran islam yang benar, shilla berharap mas ridho focus saja dulu dengan kuliah mas jangan memikirkan pacaran, tahun ini kan mas ridho wisuda, semoga allah melancarkan mas…” shilla menjawab pertannyaan dari ridho.
    “baiklah shilla aku akan menurut perkataanmu, tapi ada satu yang mau mas tanyakan kepada shilla. Apakah shilla akan menerima mas apabila mas sudah wisuda dan sudah bekerja nanti datang kerumah shilla untuk meminang shilla, apakah shilla bersedia?”
    Shilla hanya tersenyum dan bingung untuk menjawab pertanyaan dari ridho “kita berdoa saja dulu mas untuk kebaikan kita, kalau memang kita berjodoh insyaallah kita akan bersatu…” jawab shilla bijak.
   “baiklah shilla, mas akan berdoa semoga kita akan bersatu dimasa yang akan datang nanti…” shilla hanya tersenyum dengan ucapan ridho.
    Sudah lama mereka berbincang berbicara, akhirnya ridho pamit pulang. “mas pulang dulu ya shilla… titip salam untuk tante, maaf tidak bisa pamitan dengannya, mas pulang dulu…?” ridho pamitan dengan shilla sambil mengulurkan tangan untuk berjabat tangan tapi shilla tidak mengulurkan tanganya dihanya menundukan kepala tanda menghormatinya. “heemms ya sudah jaga kesehatanmu shill, mas pulang dulu, assalamualaikum…” pamit ridho
   “waalaikum sallam wr.wb. hati-hati dijalan mas…” jawab shilla, ridho hanya tersenyum.
    Akhirnya ridho pergi meninggalkan rumah shilla dia berharap akan kembali lagi dengan kedua orang tuannya untuk meminang shilla.
***
     Setalah pertemuan shilla dan ridho yang terakhir kalinya, ridho tidak pernah muncul lagi dihadapan shilla. Shilla merasakan kehilangan untuk yang kedua kalinya dengan orang yang sama, karena dulu sewaktu dia masih SMA dia perna menyukai ridho, tapi ketika ridho menyatakan bahwa dia menyukai shilla, shilla malah menolaknya karena sahabat dekat shilla juga menyukai kakak tingkatnya yang bernama ridho juga. Untuk yang kedua kalinya dia merasakan hal yang sama, shilla berpikir bahwa dia dengan ridho tidak akan perna bersatu, mungkin ridho bukan orang yang tepat, yang allah berikan untuk menjaganya.
     “bun.. bunda.. shilla mohon jangan pernah lagi bawak laki-laki kerumah untuk diperkenalkan dengan shilla, karena shilla mencintai satu orang…”
     “iya sayang, untuk yang satu ini bunda tidak ingin lagi, biar shilla saja yang menentukan apa yang baik buat shilla, karena kalau bunda jodohkan shilla dengan laki-laki yang tidak shilla cintai maka keluarga shilla tidak berjalan dengan baik. Ngomong-ngomong siapa laki-laki yang shilla maksud, kalau boleh mama tau?” jawab bunda dengan merangkul anaknya.
     “terima kasih atas pengertiannya bunda, laki-laki yang shilla maksud adalah mas ridho bun anak dari sahabat bunda tante meri. Tapi sudah hapir 2 tahun shilla tidak perna lagi melihat mas ridho , sejak mas ridho datang kerumah dan menyatakan bahwa dia menyukai shilla tapi shilla tidak mau pacaran… sejak saat itu mas ridho tidak perna keliatan, mungkin mas ridho sudah menemukan pasangan hidupnya.” Jawaban shilla dengan nada yang merendah
     “tapi sayang, kalau nak ridho menikah pasti bunda diundang oleh tante meri, tidak mungkin tate merimu tidak mengundang bunda, karena bunda sudah berasahabat lama dengan tantemu…” jawab bunda dengan memeluk shilla.
    Shilla hanya bisa terdiam ketika mendengar omongan bundanya yang ada benarnya juga. Shilla hanya bisa berdoa semoga apa yang dia takuti tidak akan terjadi.
***
    Jam menunjukkan pukul 01:35 malam shilla terbangun, dia langsung kekamar mandi untuk mengambil air wudhu. Shilla melaksana sholat malam, disujud terakhir shilla berdoa kepada allah.
     “ya allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, hari ini adalah hari kelahiranku, terima kasih ya allah atas segala nikmat yang engkau berikan kepada hambamu sampai hari ini. Hari ini usia saya tepat berumur 26 tahun, semoga hari ini dan seterusnya hamba mendapatkan kebahagiaan yang berlimpah, hamba hanya ingin dipertemukan sosok laki-laki yang bertanggu jawab dan bisa melindungi saya sampai saya berselimut tanah. Ya allah untuk yang kesekian kalinya hamba berterima kasih atas segalanya yang allah berikan. Robanaa atinna fitdunnya hosanna wakinna azabannar. Amin ya allah”
     Setelah selesai sholat tahajjud shilla membaca al-qur’an sampai waktu subuh berkumandang, shilla tidur lagi. Jam 06:00 shilla bangun dan mandi, setelah selesai mandi dia memakai kerudung dan turun kebawah untuk sarapan pagi. Sebelum keluar kamar shilla berdoa semoga hari ini dia mendapatkan kebahagiaan yang tidak akan pernah dia lupakan.
    “eehh… anak kesayangan bunda, selamat ulang tahun ya sayang, semoga diusiamu ini kamu lebih dewasa dan selalu dalam lindungan allah… amin” bunda memeluk shilla dan mencium pipi kanan dan kirinya.
    “terima kasih ya bunda…” shilla membalas pelukan bundanya
    “ya sudah kita sarapan dulu…”
    “ee non shilla… selamat ulang tahun ya non, semoga non shilla mendapatkan jodoh yang baik…” pembantu shilla pun memeluk shilla.
    “ma kasih ya bik…”
    Setelah sarapan pagi, shilla langsung menuju leptopnya untuk menikmati hari libur, tapi belum sempat dia kekamar, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu.
     “iya sebentar…” shilla langsung menuju pintu. Ketika hendak membuka pintu shilla terkejut ketika melihat sosok laki-laki yang dia rindukan ada dihadapannya lengkap dengan kedua orang tua dan saudaranya. “mas ridho…” shilla terharu matanya mulai berkaca-kaca.
    “selamat ulang tahun shilla…” ridho datang dengan membawa kue. “tiup dong lilinya, sayang kan kalau tidak ditiup…”
    Shilla pun meniup lilinnya “terima kasih ya mas ridho, tante meri, om indra dan saudara-saudaranya mas ridho, terima kasih banyak atas semuanya…”
   “shill.. shilla siapa sayang? Ee jeng meri.. suruh masuk dong shilla…” Tanya mama dan mempersilakan tamunya masuk.
   Setelah berbincang lama akhirnya om indra berbicara “heemm… untuk mempersingkat waktu, kita langsung saja untuk membicarakan apa tujuan kami sekeluarga besar kesini. Biar romantic kita suruh ridho saja yang berbica” suruh om indra kepada ridho
    Ridho kaget ketika papanya menyuruh dia langsung berbicara kepada shilla. “heemm… selamat ulang tahun ya shilla ini ada kado kecil buat kamu..” ridho berangkat dari tempat duduknya dan langsung bersujud dihadapan shilla dengan membuka kotak kecil berisi cincin dia berkata “Will you merry me..?”
    Betapa terkejutnya shilla ketika melihat laki-laki yang dia cintai ada dihadapannya dan memberika cincin terus dia berkata “Will you merry me?” shilla terkejut, senang dan terharu persaannya menjadi satu, mata shilla akhirnya mengeluarkan cairan bening yang tidak bisa dia tahan. Semua yang ada diruang tamu tidak sabar menunggu jawaban dari shilla.
   “do you merry me.. aku menepati perkataanmu waktu itu shill, aku sudah lulus dan sudah berkerja, semua sudah terpenuhi Cuma satu yang belum terpenuhi, yaitu menjadikan kamu sebagai kekasih halalku, aku mohoh shill jawab pertanyaanku, mau kah kamu menjadi kekasih halalku?” ridho mengulangkan pertanyaannya lagi.
    Shill menarik napas dan menghapus air matanya dan berkata “sa..sayaa mau menjadi kekasih halalmu mas…” jawaban singkat itu menjadi sangat berarti bagi ridho dan orang yang ada diruangan itu. Akhirnya shilla menerima lamaran ridho pada hari ulang tahunnya. Mereka pun sudah menetukan hari pernikahanya tepatnya seminggu sesudah lamaran.
***
    Kini tiba hari pernikahannya, ketika selesai mengucapkan ijab Kabul, ridho memasang cincin dijari manis shilla dan mencium keningnya, setelah itu shilla memasang cincin dijari manis ridho dan mencium tangan suaminya. setelah acara pernikahan selesai mereka naik mobil dan menikmati pacaran setelah nikah. Sesampai dikamar ridho berkata kepada shilla istrinya “setelah sekian lama aku menunggumu akhirnya kamu bisa aku jadikan kekasih halalku shill, aku berharap shilla bisa menerima kekuranga mas…” setelah ridho berbica, shilla juga berbicara “alhamdullilah allah selalu mendengarkan doa hambanya, insyaallah mas, aku akan menerima kekurang mas,  mencintai kekurangan mas, menyayai kelebihan mas, begitu juga sebaliknya, semoga mas bisa menerima kekurang shilla..” jawab shilla dan bertanya balik “iya sayang mas akan mencintai dan menyayai kekurangan dan kelebihan shilla sampai akhir menutup mata…” jawab ridho dan mencium kening shilla. Dan akhirnya terciptalah kebahagiaan yang menyelimuti mereka pada malam itu dan seterusnya.

By : Rani Sondari